1 PENDAHULUAN
Era
globalisasi saat ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kemajuan
teknologi, komputer dampaknya tidak hanya berpengaruh pada sisi makro ekonomi
dan politik, tetapi lebih jauh telah memasuki aspek-aspek social budaya manusia
yang telah mengubah cara hidup masyarakat dalam menjalankan aktivasi
sehari-hari. Aktivasi perusahanaan yang terpenting adalah aktivasi penjualan di
mana penjualan merupakan peran terpenting dan ujung tobak suatu perusahaan.
Pada
system perdagangan tradisonal prodisen menjual barang-barangnya pada suatu
tempat dan konsumen akan dating ke tempat tersebut ketika mereka ingin membeli
barang-barang kebutuhannya. Hal ini sudah terjadi puluhan abad yang lalu
semenjak awal mula perdangan pada saat belum menggunakan teknologi dan
berkembangan pesat seperti saat ini. Setelah teknologi berkembang, teknologi
ini mulai mengaruhi system perkembangan perdangan, bahkan teknologi informasi
saat ini berperan sebagai sarana transaksi bisnis online melalui media
internet.
Teknologi
informasi yang demikian pesat telah mampu memnbawa banyak perubahaan dalam
kehidupan manusia, perkembangan teknologi informasi saat ini memungkinkan
proses transfer informasi tampa batasan waktu dan tempat sehingga dapat
memberikan pengaruh terhadap kegiatan dan pola kerja manusia. Dengan adanya
penggunaan IT pada siatu proses aktivasi perusahaan akan menjadikan suatu
E-Bisnis sehingga memudahkan dalam perkembangan produk bisnis dalam meluaskan
pangsa pasar.
E-Bisnis
(Electronic Business) dapat diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang
dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan system informasi
komputer.
1.2 Ruang Lingkup
Ruang
lingkup yang dibahas dalam penulisan blog yang berjudul “Pengaruh Pegunaan
Sistem Informasi Manajemen pada E-Bisnis Suatu Perusahaan”,, meliput beberapa
hal diantaranya :
1.
Analisis penerapan E-Bisnis pada
beberapa proses system berdsarkan jenis fungsionalnya.
2.
Usulan penerapa e-commerce yang akan
dilakukan pada masa datang.
3.
Analisis Global Management dalam mengatisipasi
usaha bisnis yang ada.
1.3 Tujuan
Adapun
tujuan dalam penulisan blog ini adalah untuk menganalisis penerapan E-Bisnis
dan teknologi IT pada suatu perusahaan sebagai pendukung system operasional dan
pengembangan bisnis perusahaan.
1.4 Manfaat
·
Untuk dapat mengindetifikasi dan
menganalisis fungsi system-sistem yang diterapkan pada suatu perusahaan pada
masa sekarang ini berdasarkan jenis fungsionalitas system.
·
Member masukan terkait penerapan
e-commerce dan pengembangan suatu produk bisnis agar dapat lebih kompetitif
sehingga menjadi masukan dalam pengembangan teknologi IT pada masa akan datang.
·
Memberi tambahan informasi dan
pengetahuan sekaligus bahan pertimbangan dan masukan untuk penelitian sejenis
dimasa yang akan datang.
BAB II
TINJUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Sistem Informasi
Menurut
Alter (1992) sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja,
informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk manajemen
(SIM). Kedua hal ini sebenarnya tidak sama. Sistem informasi mencapai tujuan
dalam sebuah organisasi. Sedangkan menurut Bodnar dan Hopwood (1993), sistem
informasi adalah kmpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang
untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna. Gelinas, Oram,
dan Wiggins (1990) berpendapat bahwa sistem informasi adalah suatu sistem
buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis
komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data
serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai. Sedangkan Hall (2001)
berpendapat sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana
data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada
pemakai.
O’Brien
(2005) menyatakan bahwa sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari
orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang
mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama
lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan
prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan), dan
data yang disimpan (sumber daya data) sejak permulaan peradaban. Kelima hal
tersebut merupakan komponen yang menyusun sebuah sistem informasi. Istilah
sistem informasi juga sering dikacaukan dengan sistem informasi manajemen
merupakan salah satu jenis sistem informasi, yang secara khusus ditunjukkan
untuk menghasilkan informasi bagi pihak manajemen dan untuk pengambil keputusan
(Kadir, 2003).
2.2 Pengertian E-Bisnis
Pada
prinsipnya, e-business kerap didefinisikan sebagai aktivitas yang
berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran
barang/atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai transaksi. E-business
adalah penambahan proses transaksi atau bisnis dengan dukungan e-commerce, juga
dukungan front office berupa peralatan situs web yang dipublish untuk dapat
berhubungan dengan pelanggan, supplier, distributor, retail dan terak hir
berupa dukungan back office dengan perpaduan aplikasi-aplikasi e-bisnis seperti
: e- CRM (Customer Relationship Management), ERP (Enterprise Resources
Planning), e-SCM (Supply C hain Management), Selling Chain Management dan
lain-lain. (Kalakota,2001, p4)
E-business (Inggris: Electronic
Business, atau “E-business”) dapat diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang
dilak ukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi
komputer. Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang
CEO perusahaan IBM ini, sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang
dilakukan dengan menggunakan teknologi Internet.
E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan
data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel.
E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra
bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan
secara lebih baik .
Dalam penggunaan sehari-hari, e-business
tidak hanya menyangkut e-dagang (perdagangan elektronik atau e-commerce) saja.
Dalam hal ini, e-dagang lebih merupakan sub bagian dari e-business, sementara
e-business meliputi segala macam fungsi dan kegiatan
bisnis menggunakan data elektronik, termasuk pemasaran
Internet (e-pemasaran).Sebagai bagian dari e-business, e-dagang lebih berfokus
pada kegiatan transaksi bisnis lewat www atau Internet. Dengan
menggunakan sistem manajemen pengetahuan, e-dagang mempunyai goal untuk menambah
revenue dari perusahaan.
Sementara itu, e-business berkaitan
secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara
elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain
management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada
pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-business memberi kemungkinan
untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik
lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.
2.3 Jenis-jenis E-Bisnis
2.3.1 Customer Relationship Management
(CRM)
Martin
et al (2005, p.194) menambahkan “A CRM system attempts to provide an integrated
approach to all aspects of interaction a company has with its customers,
including marketing, sales and support. The goal of a CRM system is to use
technology to forge a strong relationship between a business and its customers.
To look at CRM in another way, the business is seeking to better manage its own
enterprise around customer behaviors”. Kutipan ini menyatakan bahwa sistem
CRM berusaha menyediakan sebuah pendekatan terintegrasi terhadap semua aspek
dalam perusahaan dalam kaitannya dengan pelanggannya, yang
meliputi marketing, sales and support. Tujuan dari sistem ini adalah
dengan penggunaan teknologi diharapkan terjadi jalinan hubungan yang kuat
antara perusahaan dengan pelanggannya. Dengan kata lain, perusahaan berusaha
mengelola kinerja perusahaannya dengan lebih baik.
Menurut O’Brien (2002, p.130), “CRM uses
information technology to create a cross-functional enterprise system that
integrates and automates many of the customer serving processes in sales,
marketing, and product services that interact with a company’s customers. CRM
systems also create an IT framework that integrates all of these processes with
the rest of a company’s business operations. CRM systems consist of a family of
software modules that perform the business activities involved in such front
office processes. CRM software provides the tools that enable a business and
its employees to provide fast, convenient, dependable, and consistent service
to its customers.” Kutipan ini berarti bahwa CRM menggunakan teknologi
informasi untuk menciptakan cross-functional enterprise system yang
mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses layanan pelanggan dalam bidang
penjualan, pemasaran, dan layanan produk/ jasa berkaitan dengan perusahaan.
Sistem CRM juga menciptakan IT framework yang menghubungkan semua
proses dengan bisnis operasional perusahaan. Selain itu sistem CRM juga meliputi
sekumpulan modul software yang membantu aktivitas bisnis perusahaan,
seperti proses kantor depan. Software CRM adalah sebuah alat yang
memungkinkan perusahaan untuk memberikan layanan yang cepat.
Banyak
paket software diciptakan untuk memudahkan customer relationship,
tetapi kebanyakan tergantung dari perolehan, updating dan utilisasi
profil individu pelanggan. Profil-profil pelanggan ini biasanya disimpan
dalam data warehouse, dan data mining digunakan untuk
mengekstrasi informasi yang berhubungan dengan perusahaan dari pelanggan yang
bersangkutan. Selanjutnya profil pelanggan ini terhubung secara on
line sehingga mereka yang bekerja dalam perusahaan itu dapat menghubungi
pelanggan yang bersangkutan. Selain ituWeb-based front-ends telah diciptakan
sehingga pelanggan dapat menghubungi perusahaan secara online untuk
memperoleh informasi mengenai produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan
itu, memesan order, mengecek status order yang ada, memperoleh jawaban atas
pertanyaan yang diajukan atau untuk memperoleh layanan.
Paket software CRM membantu perusahaan untuk memasarkan, menjual, dan
melayani pelanggan melalui multi media, termasuk Web, call centers, field
representatives, business partners, retail and dealer networks.
2.3.2 Sistem Inventory
Pengertian
Inventory atau sering disebut persediaan merupakan simpanan
barang-barang mentah, material atau barang jadi yang disimpan untuk diguanakan
dalam masa mendatang atau dalam kurun waktu tertentu, Persediaan barang sangat
penting dalam suatu perusahaan dalam mengahdapi perubahan pasar produksi serta
mengantisipasi perubahan harga dalam permintaan barang yang banyak.
Pengertian
Inventory Menurut Koher, Eric L.A adalah baan baku dan penolong,
barang jadi dan barang dalam produksi dana barang-barang yang tersedia, yang
dimiliki dalam perjalanan dalam tempat penyimpanan atau konsinyasikan kepada
pihak lain pada akhir periode.
Pengertian
Inventory Menurut Ristono (2009) adalah suatu teknik untuk manajemen
material yang berkaitan dengan persediaan. Tujuan dari adanya persediaan
Persediaan adalah untuk menghilangkan pengaruh ketidakpastian, mempersiapkan
stok apabila ada keperluan mendadak, Mengantisipasi perbuhan harga pada pasar
produksi, Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian, Untuk
mengantisipasi perubahan pada permintaan dan penawaran.
2.3.3 E-Commerce
E-commerce
(electronic commerce) merupakan istilah yang digunakan oleh perusahaan untuk
menjual dan membeli sebuah produk secara online. E-commerce didefinisikan dari
beberapa perspektif (Kalakota dan Whinston (1997) yaitu berdasarkan komunikasi,
proses bisnis, layanan, dan online.
Definisi e-commerce berdasarkan beberapa
prespektif yang telah disebutkan yaitu.
- Perspektif
komunikasi ini, e-commerce merupakan pengiriman informasi produk atau jasa
dan pembayaran melalui lini telpon, jaringan komputer atau sarana
elektronik lainnya.
- Perspektif
proses bisnis ini, e-commerce merupakan aplikasi teknologi menuju
otomatisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.
- Perspektif
layanan ini, e-commerc merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan
perusahaan, konsumen dan manajemen dalam memangkas servies cost ketika
meningkatkan mutu barang dan ketepatan pelayanan.
- Perspektif
online ini, e-commerc berkaitan dengn kapasitas jual beli produk dan
informasi di internet dan jasa online lainnya.
Secara umum O’Brien
(2005) menjelaskan bahwa e-commerce mengubah bentuk persaingan, kecepatan
bertindak, dan perampingan interaksi, produk dan pembayaran dari pelanggan ke
perusahaan dan dari perusahaan ke pemasok. Sedangkan Anneahira.com memberikan
pengertian bahwa e-commerce merupakan penyebaran, pembelian, penjualan,
pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet, televisi,
atau jaringan komputer lainnya.
Dalam perkembangannya,
e-commerce digunakan tidak hanya sekedar untuk membeli dan menjual suatu produk
tetapi e-commerce meliputi seluruh proses pada : pengembangan, pemasaran,
penjualan, pengiriman, pelayanan, dan pembayaran untuk berbagai produk dan jasa
yang diperjual belikan di pasar global dengan dukungan dari jaringan para mitra
bisnisnya di seluruh dunia. Beberapa perusahaan terkenal yang merupakan
perusahaan e-commerce seperti : eBay, Yahoo, Amazon.com, Google, Paypal,
Wal-Mart, dan lain sebagainya.
Terdapat
tiga kategori utama e-commerce yang ada di dunia bisnis yaitu
: e-commerce Business-to-Consumer (B2C), e-commerce
Business-to-Business (B2B), dan e-commerce Consumer-to-Consumer(C2C) serta
ditambah dengan e-commerce Business-to-Government (B2G).
- E-commerc
Business-to-Consumer (B2C)
Perusahaan
e-commerce yang masuk kategori B2C ini memasarkan produk dan jasanya langsung
dengan customer (retail). Perusahaan yang menggunakan bentuk e-commerce B2C ini
harus mengembangkan situs web yang menarik untuk para pelanggannya misalnya
dengan tersedianya pajangan virtual dan katalog multimedia, proses pesanan yang
interaktif, dan sistem pembayaran yang aman. Karakteristik pada e-commerce B2C
ini adalah terbuka untuk umum karena informasi disebarkan untuk umum dan servis
yang diberikan bersifat umum juga (generic) dengan mekanisme yang dapat
digunakan oleh khalayak ramai.
- E-commerce
Business-to-Businness (B2B)
Bentuk e-commerce B2B ini menggambarkan sebuah pasar
e-business yang terjadi antara dua perusahaan/organisasi. Karakteristik yang
dimiliki oleh perusahaan e-commerce B2B ini biasanya karena trading partner
yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup
lama sehingga sudah sama-sama memiliki trust.
- E-commerce
Consumer-to-Consemur (C2C)
Kategori
e-commerce C2C ini menggambarkan customer melakukan penjualan langsung kepada
konsumen lainnya seperti e-Bay yang merupakan tempat lelang on-line, dimana
para pelanggan dan juga perusahaan saling membeli dan menjual ke satu sama
lainnya melalui proses lelang secara on-line. Contoh bentuk e-commerce C2C yang
lain seperti : iklan personal elektronik suatu produk atau jasa yang digunakan
untuk menjual ataupun membeli di situs koran elektronik, portal e-commerce
pelanggan, atau situs web personal.
3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan definisi di
atas dapat disimpulkan bahwa global management
adalah suatu cara dalam organisasi untuk menerapkan manajemen secara internasional baik dalam hal penjualan, pemasaran sumber daya manusia, maupun keuangan. Saat ini kecenderungan perusahaan tidak hanya mencari karyawan yang mampu memahami bisnis saja namun juga perushaan mencari karyawan yang mampu membiasakan local, kehidupan perusahaan, dan kebijakan di wilayah perusahaan.
adalah suatu cara dalam organisasi untuk menerapkan manajemen secara internasional baik dalam hal penjualan, pemasaran sumber daya manusia, maupun keuangan. Saat ini kecenderungan perusahaan tidak hanya mencari karyawan yang mampu memahami bisnis saja namun juga perushaan mencari karyawan yang mampu membiasakan local, kehidupan perusahaan, dan kebijakan di wilayah perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
1
MUHAMMAD RIZA file:///C:/Users/Aris/E-Business%20%20%20Muhammad%20Riza.html