Rabu, 05 November 2014

PENGARUH PENGGUNAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PADA E-BISNIS SUATU PERUSAHAAN

1 PENDAHULUAN

            Era globalisasi saat ini sudah tidak dapat dipungkiri lagi bahwa kemajuan teknologi, komputer dampaknya tidak hanya berpengaruh pada sisi makro ekonomi dan politik, tetapi lebih jauh telah memasuki aspek-aspek social budaya manusia yang telah mengubah cara hidup masyarakat dalam menjalankan aktivasi sehari-hari. Aktivasi perusahanaan yang terpenting adalah aktivasi penjualan di mana penjualan merupakan peran terpenting dan ujung tobak suatu perusahaan.
            Pada system perdagangan tradisonal prodisen menjual barang-barangnya pada suatu tempat dan konsumen akan dating ke tempat tersebut ketika mereka ingin membeli barang-barang kebutuhannya. Hal ini sudah terjadi puluhan abad yang lalu semenjak awal mula perdangan pada saat belum menggunakan teknologi dan berkembangan pesat seperti saat ini. Setelah teknologi berkembang, teknologi ini mulai mengaruhi system perkembangan perdangan, bahkan teknologi informasi saat ini berperan sebagai sarana transaksi bisnis online melalui media internet.
            Teknologi informasi yang demikian pesat telah mampu memnbawa banyak perubahaan dalam kehidupan manusia, perkembangan teknologi informasi saat ini memungkinkan proses transfer informasi tampa batasan waktu dan tempat sehingga dapat memberikan pengaruh terhadap kegiatan dan pola kerja manusia. Dengan adanya penggunaan IT pada siatu proses aktivasi perusahaan akan menjadikan suatu E-Bisnis sehingga memudahkan dalam perkembangan produk bisnis dalam meluaskan pangsa pasar.
            E-Bisnis (Electronic Business) dapat diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan system informasi komputer.

1.2 Ruang Lingkup
            Ruang lingkup yang dibahas dalam penulisan blog yang berjudul “Pengaruh Pegunaan Sistem Informasi Manajemen pada E-Bisnis Suatu Perusahaan”,, meliput beberapa hal diantaranya :
1.      Analisis penerapan E-Bisnis pada beberapa proses system berdsarkan jenis fungsionalnya.
2.      Usulan penerapa e-commerce yang akan dilakukan pada masa datang.
3.      Analisis Global Management dalam mengatisipasi usaha bisnis yang ada.

1.3 Tujuan
            Adapun tujuan dalam penulisan blog ini adalah untuk menganalisis penerapan E-Bisnis dan teknologi IT pada suatu perusahaan sebagai pendukung system operasional dan pengembangan bisnis perusahaan.

1.4 Manfaat
·         Untuk dapat mengindetifikasi dan menganalisis fungsi system-sistem yang diterapkan pada suatu perusahaan pada masa sekarang ini berdasarkan jenis fungsionalitas system.
·         Member masukan terkait penerapan e-commerce dan pengembangan suatu produk bisnis agar dapat lebih kompetitif sehingga menjadi masukan dalam pengembangan teknologi IT pada masa akan datang.
·         Memberi tambahan informasi dan pengetahuan sekaligus bahan pertimbangan dan masukan untuk penelitian sejenis dimasa yang akan datang.


BAB II
TINJUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Sistem Informasi
            Menurut Alter (1992) sistem informasi adalah kombinasi antara prosedur kerja, informasi, orang, dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk manajemen (SIM). Kedua hal ini sebenarnya tidak sama. Sistem informasi mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. Sedangkan menurut Bodnar dan Hopwood (1993), sistem informasi adalah kmpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dirancang untuk mentransformasikan data ke dalam bentuk informasi yang berguna. Gelinas, Oram, dan Wiggins (1990) berpendapat bahwa sistem informasi adalah suatu sistem buatan manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis komputer dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai. Sedangkan Hall (2001) berpendapat sistem informasi adalah sebuah rangkaian prosedur formal di mana data dikelompokkan, diproses menjadi informasi, dan didistribusikan kepada pemakai.
            O’Brien (2005) menyatakan bahwa sistem informasi merupakan kombinasi teratur dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. Orang bergantung pada sistem informasi untuk berkomunikasi antara satu sama lain dengan menggunakan berbagai jenis alat fisik (hardware), perintah dan prosedur pemrosesan informasi (software), saluran komunikasi (jaringan), dan data yang disimpan (sumber daya data) sejak permulaan peradaban. Kelima hal tersebut merupakan komponen yang menyusun sebuah sistem informasi. Istilah sistem informasi juga sering dikacaukan dengan sistem informasi manajemen merupakan salah satu jenis sistem informasi, yang secara khusus ditunjukkan untuk menghasilkan informasi bagi pihak manajemen dan untuk pengambil keputusan (Kadir, 2003).

2.2 Pengertian E-Bisnis
            Pada prinsipnya, e-business kerap didefinisikan sebagai aktivitas yang  berkaitan secara langsung maupun tidak langsung dengan proses pertukaran barang/atau jasa dengan memanfaatkan internet sebagai transaksi. E-business adalah penambahan proses transaksi atau bisnis dengan dukungan e-commerce, juga dukungan front office berupa peralatan situs web yang dipublish untuk dapat berhubungan dengan pelanggan, supplier, distributor, retail dan terak hir berupa dukungan back office dengan perpaduan aplikasi-aplikasi e-bisnis seperti : e- CRM (Customer Relationship Management), ERP (Enterprise Resources Planning), e-SCM (Supply C hain Management), Selling Chain Management dan lain-lain. (Kalakota,2001, p4)
E-business (Inggris: Electronic Business, atau “E-business”) dapat diterjemahkan sebagai kegiatan bisnis yang dilak ukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner, seorang CEO perusahaan IBM ini, sekarang merupakan bentuk kegiatan bisnis yang dilakukan  dengan  menggunakan  teknologi  Internet. E-business memungkinkan suatu perusahaan untuk berhubungan dengan sistem pemrosesan data internal dan eksternal mereka secara lebih efisien dan fleksibel. E-business juga banyak dipakai untuk berhubungan dengan suplier dan mitra bisnis perusahaan, serta memenuhi permintaan dan melayani kepuasan pelanggan secara lebih baik .
Dalam penggunaan sehari-hari, e-business tidak hanya menyangkut e-dagang (perdagangan elektronik atau e-commerce) saja. Dalam hal ini, e-dagang lebih merupakan sub bagian dari e-business, sementara e-business meliputi segala macam fungsi  dan  kegiatan  bisnis  menggunakan  data  elektronik, termasuk  pemasaran Internet (e-pemasaran).Sebagai bagian dari e-business, e-dagang lebih berfokus pada kegiatan  transaksi bisnis lewat www atau Internet. Dengan menggunakan sistem manajemen pengetahuan, e-dagang mempunyai goal untuk menambah revenue dari perusahaan.
Sementara itu, e-business berkaitan secara menyeluruh dengan proses bisnis termasuk value chain: pembelian secara elektronik (electronic purchasing), manajemen rantai suplai (supply chain management), pemrosesan order elektronik, penanganan dan pelayanan kepada pelanggan, dan kerja sama dengan mitra bisnis. E-business memberi kemungkinan untuk pertukaran data di antara satu perusahaan dengan perusahaan lain, baik lewat web, Internet, intranet, extranet atau kombinasi di antaranya.

2.3 Jenis-jenis E-Bisnis
2.3.1 Customer Relationship Management (CRM)
            Martin et al (2005, p.194) menambahkan “A CRM system attempts to provide an integrated approach to all aspects of interaction a company has with its customers, including marketing, sales and support. The goal of a CRM system is to use technology to forge a strong relationship between a business and its customers. To look at CRM in another way, the business is seeking to better manage its own enterprise around customer behaviors”. Kutipan ini menyatakan bahwa sistem CRM berusaha menyediakan sebuah pendekatan terintegrasi terhadap semua aspek dalam perusahaan dalam kaitannya dengan pelanggannya, yang meliputi marketing, sales and support. Tujuan dari sistem ini adalah dengan penggunaan teknologi diharapkan terjadi jalinan hubungan yang kuat antara perusahaan dengan pelanggannya. Dengan kata lain, perusahaan berusaha mengelola kinerja perusahaannya dengan lebih baik.
Menurut O’Brien (2002, p.130), “CRM uses information technology to create a cross-functional enterprise system that integrates and automates many of the customer serving processes in sales, marketing, and product services that interact with a company’s customers. CRM systems also create an IT framework that integrates all of these processes with the rest of a company’s business operations. CRM systems consist of a family of software modules that perform the business activities involved in such front office processes. CRM software provides the tools that enable a business and its employees to provide fast, convenient, dependable, and consistent service to its customers.” Kutipan ini berarti bahwa CRM menggunakan teknologi informasi untuk menciptakan cross-functional enterprise system yang mengintegrasikan dan mengotomatisasi proses layanan pelanggan dalam bidang penjualan, pemasaran, dan layanan produk/ jasa berkaitan dengan perusahaan. Sistem CRM juga menciptakan IT framework yang menghubungkan semua proses dengan bisnis operasional perusahaan. Selain itu sistem CRM juga meliputi sekumpulan modul software yang membantu aktivitas bisnis perusahaan, seperti proses kantor depan. Software CRM adalah sebuah alat yang memungkinkan perusahaan untuk memberikan layanan yang cepat.
            Banyak paket software diciptakan untuk memudahkan customer relationship, tetapi kebanyakan tergantung dari perolehan, updating dan utilisasi profil individu pelanggan. Profil-profil pelanggan ini biasanya disimpan dalam data warehouse, dan data mining digunakan untuk mengekstrasi informasi yang berhubungan dengan perusahaan dari pelanggan yang bersangkutan. Selanjutnya profil pelanggan ini terhubung secara on line sehingga mereka yang bekerja dalam perusahaan itu dapat menghubungi pelanggan yang bersangkutan. Selain ituWeb-based front-ends telah diciptakan sehingga pelanggan dapat menghubungi perusahaan secara online untuk memperoleh informasi mengenai produk atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan itu, memesan order, mengecek status order yang ada, memperoleh jawaban atas pertanyaan yang diajukan atau untuk memperoleh layanan. Paket software CRM membantu perusahaan untuk memasarkan, menjual, dan melayani pelanggan melalui multi media, termasuk Web, call centers, field representatives, business partners, retail and dealer networks.  

2.3.2 Sistem Inventory
            Pengertian Inventory atau sering disebut persediaan merupakan simpanan barang-barang mentah, material atau barang jadi yang disimpan untuk diguanakan dalam masa mendatang atau dalam kurun waktu tertentu, Persediaan barang sangat penting dalam suatu perusahaan dalam mengahdapi perubahan pasar produksi serta mengantisipasi perubahan harga dalam permintaan barang yang banyak.
Pengertian Inventory Menurut Koher, Eric L.A adalah baan baku dan penolong, barang jadi dan barang dalam produksi dana barang-barang yang tersedia, yang dimiliki dalam perjalanan dalam tempat penyimpanan atau konsinyasikan kepada pihak lain pada akhir periode.
Pengertian Inventory Menurut Ristono (2009) adalah suatu teknik untuk manajemen material yang berkaitan dengan persediaan. Tujuan dari adanya persediaan Persediaan adalah untuk menghilangkan pengaruh ketidakpastian, mempersiapkan stok apabila ada keperluan mendadak, Mengantisipasi perbuhan harga pada pasar produksi, Memberi waktu luang untuk pengelolaan produksi dan pembelian, Untuk mengantisipasi perubahan pada permintaan dan penawaran.

2.3.3 E-Commerce
            E-commerce (electronic commerce) merupakan istilah yang digunakan oleh perusahaan untuk menjual dan membeli sebuah produk secara online. E-commerce didefinisikan dari beberapa perspektif (Kalakota dan Whinston (1997) yaitu berdasarkan komunikasi, proses bisnis, layanan, dan online.
Definisi e-commerce berdasarkan beberapa prespektif yang telah disebutkan yaitu.

  • Perspektif komunikasi ini, e-commerce merupakan pengiriman informasi produk atau jasa dan pembayaran melalui lini telpon, jaringan komputer atau sarana elektronik lainnya.
  • Perspektif proses bisnis ini, e-commerce merupakan aplikasi teknologi menuju otomatisasi transaksi dan aliran kerja perusahaan.
  • Perspektif layanan ini, e-commerc merupakan suatu alat yang memenuhi keinginan perusahaan, konsumen dan manajemen dalam memangkas servies cost ketika meningkatkan mutu barang dan ketepatan pelayanan.
  • Perspektif online ini, e-commerc berkaitan dengn kapasitas jual beli produk dan informasi di internet dan jasa online lainnya.

Secara umum O’Brien (2005) menjelaskan bahwa e-commerce mengubah bentuk persaingan, kecepatan bertindak, dan perampingan interaksi, produk dan pembayaran dari pelanggan ke perusahaan dan dari perusahaan ke pemasok. Sedangkan Anneahira.com memberikan pengertian bahwa e-commerce merupakan penyebaran, pembelian, penjualan, pemasaran barang dan jasa melalui sistem elektronik seperti internet, televisi, atau jaringan komputer lainnya.
Dalam perkembangannya, e-commerce digunakan tidak hanya sekedar untuk membeli dan menjual suatu produk tetapi e-commerce meliputi seluruh proses pada : pengembangan, pemasaran, penjualan, pengiriman, pelayanan, dan pembayaran untuk berbagai produk dan jasa yang diperjual belikan di pasar global dengan dukungan dari jaringan para mitra bisnisnya di seluruh dunia. Beberapa perusahaan terkenal yang merupakan perusahaan e-commerce seperti : eBay, Yahoo, Amazon.com, Google, Paypal, Wal-Mart, dan lain sebagainya.
            Terdapat tiga kategori utama e-commerce yang ada di dunia bisnis yaitu :  e-commerce Business-to-Consumer (B2C), e-commerce Business-to-Business (B2B), dan e-commerce Consumer-to-Consumer(C2C) serta ditambah dengan e-commerce Business-to-Government (B2G).
  1. E-commerc Business-to-Consumer (B2C)
Perusahaan e-commerce yang masuk kategori B2C ini memasarkan produk dan jasanya langsung dengan customer (retail). Perusahaan yang menggunakan bentuk e-commerce B2C ini harus mengembangkan situs web yang menarik untuk para pelanggannya misalnya dengan tersedianya pajangan virtual dan katalog multimedia, proses pesanan yang interaktif, dan sistem pembayaran yang aman. Karakteristik pada e-commerce B2C ini adalah terbuka untuk umum karena informasi disebarkan untuk umum dan servis yang diberikan bersifat umum juga (generic) dengan mekanisme yang dapat digunakan oleh khalayak ramai.
  1. E-commerce Business-to-Businness (B2B)
Bentuk e-commerce B2B ini menggambarkan sebuah pasar e-business yang terjadi antara dua perusahaan/organisasi. Karakteristik yang dimiliki oleh perusahaan e-commerce B2B ini biasanya karena trading partner yang sudah diketahui dan umumnya memiliki hubungan (relationship) yang cukup lama sehingga sudah sama-sama memiliki trust.


  1. E-commerce Consumer-to-Consemur (C2C)
Kategori e-commerce C2C ini menggambarkan customer melakukan penjualan langsung kepada konsumen lainnya seperti e-Bay yang merupakan tempat lelang on-line, dimana para pelanggan dan juga perusahaan saling membeli dan menjual ke satu sama lainnya melalui proses lelang secara on-line. Contoh bentuk e-commerce C2C yang lain seperti : iklan personal elektronik suatu produk atau jasa yang digunakan untuk menjual ataupun membeli di situs koran elektronik, portal e-commerce pelanggan, atau situs web personal.

3        PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan bahwa global management
adalah suatu cara dalam organisasi untuk menerapkan manajemen secara internasional baik dalam hal penjualan, pemasaran sumber daya manusia, maupun keuangan. Saat ini kecenderungan perusahaan tidak hanya mencari karyawan yang mampu memahami bisnis saja namun juga perushaan mencari karyawan yang mampu membiasakan local, kehidupan perusahaan, dan kebijakan di wilayah perusahaan.


DAFTAR PUSTAKA


1        MUHAMMAD RIZA file:///C:/Users/Aris/E-Business%20%20%20Muhammad%20Riza.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar