Klasifikasi Informasi dalam
Organisasi
Seringkali organisasi melakukan usaha pengklasifikasian dan
pengamanan informasi adalah karena mandat regulasi organisasi dan pelaksanaan
kebijakan organisasi. Sebagai contoh adalah informasi finansial dalam
organisasi perbankan yang mau tidak mau harus diberikan proteksi dengan level
tertentu, agar bank-nya tetap dipercaya nasabah. Organisasi lainnya melakukan
usaha pengklasifikasian dan pengamanan informasi adalah karena adanya
perjanjian kontrak untuk melindungi informasi dengan konsumennya atau mitra
bisnisnya.
Padahal banyak sekali keuntungan yang akan diperoleh bila
organisasi dengan kesadaran sendiri melakukan pengklasifikasian dan pengamanan
aset informasinya. Sebab, dalam pengamanan informasi, melakukan
pengklasifikasian informasi sangatlah penting. Memberikan pengamanan yang
sesuai akan menghemat sumberdaya organisasi dan membuat pengelolaan informasi
menjadi efisien dan efektif. Akhirnya akan membantu meningkatkan kualitas
data/informasi yang digunakan sebagai bahan untuk mengambil keputusan.
Keuntungan melakukan klasifikasi data/informasi bagi
organisasi adalah :
1. Meningkatkan kerahasiaan, keutuhan dan ketersediaan data
dikarenakan pengendalian yang tepat terhadap semua data dalam organisasi.
2. Menghemat biaya operasional pemeliharaan dikarenakan
mekanisme perlindungan data dirancang dan dilaksanakan hanya terhadap data yang
memang memerlukannya.
3. Meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dikarenakan
data sumbernya sudah tertata kualitasnya.
4. Mendukung pelaksanaan arsitektur keamanan informasi agar
organisasi memperoleh posisi yang lebih baik dimasa yang akan datang.
5. Menyediakan proses untuk melakukan review semua
fungsi organisasi dan menentukan prioritas serta nilai data.
Sistem pengklasifikasian informasi yang efektif akan membuat
informasi mudah dimengerti serta mudah digunakan dan dipelihara. Selain itu
manajemen akan dengan cepat dapat mengetahui dan menentukan tingkat pengamanan
suatu informasi, yang tentunya akan membuat efisien sumber daya yang
diperlukan.
Memulai melakukan pengklasifikasian informasi
Sebelum melakukan pengklasifikasian informasi,
seorang profesional keamanan informasi (profesional KI) perlu
memberikan beberapa pertanyaan terhadap proyeknya itu :
- apakah pihak eksekutif mendukung ?
Tanpa dukungan eksekutif, pengklasifikasian informasi
menjadi sulit dicapai atau tidak akan berpengaruh dalam organisasi. Sebab
dukungan eksekutif penting dalam upaya mensosialisasikan regulasi klasifikasi
informasi.
- apa yang akan dilindungi dan dari apa ?
Profesional KI perlu membuat matrik analisa serangan dan
resiko yang mungkin akan terjadi terhadap data/informasi organisasi, disertai
solusi untuk mengeliminir resiko dan serangan tersebut. Selain itu perlu
diberikan juga analisa impak yang terjadi terhadap organisasi atas
serangan/resiko dan recoverinya.
- apakah terdapat kebijakan tertentu yang harus
dipertimbangkan ?
Kebijakan tertentu bisa saja berdampak pada
pengklasifikasian informasi, untuk itu seorang profesional KI perlu mengetahui
semua kebijakan yang ada dalam organisasi yang akan berpengaruh dalam
implementasi keamanan informasi.
- apakah organisasi mempunyai rasa memiliki data ?
Organisasilah yang memiliki data, bukan milik bagian TI.
Sehingga organisasi secara keseluruhan harus mempunyai tanggung jawab terhadap
pengelolaan data/informasi tersebut. Bila hanya diserahkan pada orang-orang TI
saja, tentunya akan menjadi tidak efektif. Sebab pengamanan data merupakan
keseluruhan proses yang terjadi terhadap setiap kegiatan dari data itu.
Bagaimana informasi diklasifikasikan
Pendekatan yang dipakai untuk melakukan klasifikasi
informasi yang efektif dan efisien berbeda-beda dari setiap organisasi. Hal ini
sangat bergantung dari jenis organisasi serta kepentingannya. Namun tahapan
secara umum yang dapat dipakai seperti berikut :
1. Mengidentifikasi semua sumber daya informasi yang perlu
dilindungi.
2. Mengidentifikasi ukuran pengamanan informasi yang akan
diterapkan pada masing-masing kelas informasi. Secara garis besar pengamanan
yang diterapkan pada informasi adalah otentikasi, pengendalian akses,
penyandian, pengawasan secara administratif, pengawasan secara teknologi
dan/atau asuransi.
3. Mengidentifikasi tingkat guna dan nilai informasi.
4. Memetakan ukuran perlindungan informasi untuk
masing-masing tingkat informasi.
5. Mengklasifikasi informasi : kebanyakan pengklasifikasian
data/informasi terfokus hanya pada kerahasiaan data saja. Namun sesungguhnya
pengklasifikasian informasi lebih dari itu, misalnya :
a. Klasifikasi berdasarkan derajat kecepatan, misalnya :
prioritas, urgent, segera;
b. Klasifikasi berdasarkan tingkat kerahasiaan, misalnya
: top secret, secret, confidential;
c. Klasifikasi berdasarkan frekuensi penggunaan, misalnya :
sering, kadang, sekali pakai;
d. Klasifikasi berdasarkan waktu pemakaian, misalnya :
tahun, bulan, minggu, jam;
e. Klasifikasi berdasarkan kewenangan, misalnya : edit, read
only;
f. Klasifikasi berdasarkan isi, misalnya : keuangan,
politik, ekonomi;
g. Klasifikasi lain yang didefinisikan organisasi, misalnya
: umum, pivate, client, staff only.
6. Evaluasi secara berkala : nilai guna dan kepentingan
sebuah informasi memiliki tenggang waktu tertentu, sehingga proses evaluasi
secara berkala sangat diperlukan untuk menentu kembali klasifikasi informasi
tersebut. Evaluasi ini pada dasarnya adalah perulangan proses 1 sampai 5 di atas
terhadap setiap informasi dalam setiap periode evaluasi.
Contoh pengklasifikasian informasi
Restricted : informasi yang dilindungi, yang bila tidak
ditangani dengan benar dapat secara serius mengakibatkan kerugian, impaknya
termasuk pelanggaran hukum, atau kontrak atas perlindungan privasi.
Sensitive : informasi penting yang dilindungi dimana
bila tidak ditangani dengan benar dapat merusak berfungsinya suatu sistem atau
berdampak pada bisnis, finansial dan hukum.
Operasional : informasi yang bila tidak ditangani
dengan benar menimbulkan kerusakan minimal, namun begitu dapat membuat
ketidak-nyamanan, merusak kredibilitas/reputasi atau rahasia pribadi.
Private : merupakan informasi data pribadi atau data
milik perseorangan yang bukan merupakan informasi untuk umum.
Unrestricted : yang dapat diakses secara bebas sebagai
informasi umum.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar