Rabu, 04 Juli 2012

Mengenal Perokok Pasif


Ketika seseorang menyalakan rokok asap yang dihisapnya itu adalah asap rokok utama sedangkan yang terbuang dari rokok adalah asap rokok kedua, dan lebih berbahaya buat orang disekitar perokok!

Ketika seseorang yang bukan perokok menghirup asap rokok, dia terkena racun dan bahan kimia yang sama, termasuk nikotin, seperti perokok yang sebenarnya. Ini yang disebut perokok pasif.

Setidaknya 250 bahan kimia berbahaya telah diidentifikasi dalam asap rokok yang terbuang, termasuk setidaknya 50 karsinogen (bahan kimia yang diketahui menyebabkan kanker).

Dan perokok pasif inilah yang mendapatkan bahaya 3 kali dari perokok aktif!.

Konsentrasi zat berbahaya di dalam tubuh perokok pasif lebih besar karena racun yang terhisap melalui asap rokok perokok aktif tidak terfilter. Sedangkan racun rokok dalam tubuh perokok aktif terfilter melalui ujung rokok yang dihisap.

Racun rokok terbesar dihasilkan oleh asap yang mengepul dari ujung rokok yang sedang tak dihisap. Sebab asap yang dihasilkan berasal dari pembakaran tembakau yang tidak sempurna.

Data Global Youth Survey tahun 1999-2006, sebanyak 81 persen anak usia 13-15 tahun di Indonesia terpapar asap rokok di tempat umum atau menjadi perokok pasif. "Padahal rata-rata persentase dunia hanya 56 persen," ujarnya.

Survei tersebut juga menunjukkan, lebih dari 150 juta penduduk Indonesia menjadi perokok pasif di rumah, di perkantoran, di tempat umum, di kendaraan umum.

Sedangkan data Survei Sosial Ekonomi Nasional 2004 menunjukkan, lebih dari 87 persen perokok aktif merokok di dalam rumah ketika sedang bersama anggota keluarganya. Survei ini juga menemukan 71 persen rumah tangga memiliki pengeluaran untuk merokok.

Pemerintah sudah berusaha untuk prokok agar tidak merokok disembarang tempat. Seperti Pergub DKI Jakarta No 88/2010.
Tapi dalam pelaksanaannya tidak berjalan dengan baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar